Pernahkah Anda bertanya, apa tujuan Tuhan menciptakan usus buntu? Ternyata usus inilah yang menjadi hunian aman bagi bakteri baik ketika seseorang terkena diare. Saat semua isi perut terkuras habis, maka dalam usus inilah, para bakteri tersebut bernaung agar tetap bisa bertahan dan tidak ikut keluar dari tubuh, semua itu demi menyelamatkan sistem cerna orang itu sendiri.
Jadi jika ada maksud khusus bagi usus buntu , yang sepele dan kerap disangka tak berguna, maka pasti ada tujuan untuk setiap hal yang kita alami di dunia ini.
Ada tujuan mengapa kita lahir...
Ada tujuan mengapa kita dibesarkan di keluarga A, dan bukan keluarga B...
Ada tujuan mengapa kita harus diolok-olok...
Ada tujuan mengapa kita mesti mengalami pedihnya diabaikan orang lain...
Ada tujuan mengapa kita harus bekerja keras hingga malam hari...
Ada tujuan mengapa kita sampai bisa ditipu oleh teman sendiri...
Ada tujuan mengapa kita harus patah hati dan putus dengan si dia...
Coba Anda lanjutkan sendiri kalimat-kalimat tadi, untuk setiap perkara yang terpikirkan oleh benak Anda. Sebab selalu ada tujuan untuk semua itu. Tak pernah sebuah keadaan terjadi tanpa ada tujuan di baliknya. Tak pernah ada kejadian yang tak memiliki hikmah di dalamnya. Hal ini dikarenakan Tuhan Sang Pencipta bukanlah Tuhan yang sembarangan dalam mencipta. Ia membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing.
Dengan mencari tahu dan memahami tujuan serta hikmah di balik setiap peristiwa, maka kita akan lebih mudah membaca lembar-lembar buku kisah kehidupan diri sendiri.
Siapa tahu olokan itu justru membuat kita lebih terpacu untuk menjadi orang yang lebih baik lagi?
Siapa tahu putus dengan si A malah memberi kita kesempatan untuk bertemu dengan si B yang jauh lebih baik?
Siapa tahu keluarga C tak seharmonis kelihatannya?
Siapa tahu diabaikan membuat kita belajar untuk tidak turut mengabaikan orang lain?
....dan seterusnya.....
RENUNGAN :
Kini, setelah merenungkan itu semua, Anda hanya tinggal melihat hasilnya saja. Apa yang berhasil dibentuk oleh masa lalu Anda, itulah masa yang sekarang Anda jalani. Dan, masa depan akan lahir akibat keputusan masa kini. Mudah bukan, kini siapa coba yang berani bilang Anda bahwa butuh peramal?
SUMBER: KapanLagi.com