Waktu Paling Berharga - Bersamaan dengan bergulirnya waktu, ketrampilan serta pengetahuan manusia mengalami perubahan-perubahan sampai saat ini. Kita merasakan betapa banyaknya kemudahan yang didapatkan oleh manusia dari ilmu pengetahuan. Jarak antara kota satu dengan lainnya terasa semakin dekat karena waktu tempuh yang dihabiskan semakin singkat. Hal ini memberi peluang kepada kita untuk memanfaatkan waktu kepada hal-hal yang lain yang lebih bermanfaat.
Akan tetapi hal ini tidak banyak disadari oleh manusia. Mereka lebih memilih hal-hal yang bersifat kesenangan hawa nafsu guna menghabiskan waktu tersebut. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya: "Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh yang saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS: Al-'Ashr 1-3).
Perhatikanlah alur hidup manusia saat ini. Mereka menghabiskan waktu siangnya dengan mencari rizki, bekerja dari pagi sampai sore, kemudian sesudah itu mereka menghabiskan sisa waktunya dengan bermain serta bersantai sapai malam. Di malam hari mereka habiskan dengan tidur. Demikianlah alur kehidupan yang kita rasakan saat ini. Banyak orang yang mencurahkan segala tenaga serta pikiran mereka tatkala mereka bekerja mencari rizki. Kemudian sisa waktu yang mereka miliki dipergunakan untuk kesenangan hawa nafsu mereka. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya: "Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami." (QS: Al-Mukminun 115).
Mereka melupakan tugas pokok mereka yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendali rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan." (QS: Adz-Dzariyat 56-57).
Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan rizki yang kita cari namun yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki dari makhluk-Nya adalah ketaatan mereka untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan tugas pokok manusia serta tugas inilah yang akan ditanya oleh Allah di akhirat nanti. Rasulullah ShallAllohu 'alaihi wa sallam bersabda. yang artinya: "Tidak akan beranjak telapak kaki seorang hamba sehingga ia ditanya 4 perkara : tentang umurnya bagaimana ia menghabiskannya, tentang ilmunya apa yang ia lakukan dengan ilmunya, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan bagaimana ia gunakan, tentang badannya bagaimana ia memeliharanya."
Waktu merupakan hal yang sangat penting serta harus mendapatkan perhatian yang penuh oleh kita. Sebab, karena waktu seseorang bisa memperoleh surga dan karena waktu jugalah seseorang memperoleh neraka.
Waktu yang paling berharga pada setiap individu adalah umurnya. Ketika batas umur seseorang telah habis, maka tidak bisa ditunda kematiannya atau ditambah umurnya. Oleh karena itu seharusnya kita gunakan umur kita saat ini dengan sebaik-baiknya. Isilah setiap detik dari umur kita dengan amalan-amalan sholeh sebagai bekal di akhirat kelak. Berfikirlah tentang resiko yang akan kita tanggung di akhirat nanti terhadap setiap perbuatan dan ucapan. Pergunakanlah umur kita untuk mengejar kebaikan-kebaikan akhirat.
Akan tetapi hal ini tidak banyak disadari oleh manusia. Mereka lebih memilih hal-hal yang bersifat kesenangan hawa nafsu guna menghabiskan waktu tersebut. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya: "Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh yang saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS: Al-'Ashr 1-3).
Perhatikanlah alur hidup manusia saat ini. Mereka menghabiskan waktu siangnya dengan mencari rizki, bekerja dari pagi sampai sore, kemudian sesudah itu mereka menghabiskan sisa waktunya dengan bermain serta bersantai sapai malam. Di malam hari mereka habiskan dengan tidur. Demikianlah alur kehidupan yang kita rasakan saat ini. Banyak orang yang mencurahkan segala tenaga serta pikiran mereka tatkala mereka bekerja mencari rizki. Kemudian sisa waktu yang mereka miliki dipergunakan untuk kesenangan hawa nafsu mereka. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya: "Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami." (QS: Al-Mukminun 115).
Mereka melupakan tugas pokok mereka yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendali rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan." (QS: Adz-Dzariyat 56-57).
Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan rizki yang kita cari namun yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki dari makhluk-Nya adalah ketaatan mereka untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan tugas pokok manusia serta tugas inilah yang akan ditanya oleh Allah di akhirat nanti. Rasulullah ShallAllohu 'alaihi wa sallam bersabda. yang artinya: "Tidak akan beranjak telapak kaki seorang hamba sehingga ia ditanya 4 perkara : tentang umurnya bagaimana ia menghabiskannya, tentang ilmunya apa yang ia lakukan dengan ilmunya, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan bagaimana ia gunakan, tentang badannya bagaimana ia memeliharanya."
Waktu merupakan hal yang sangat penting serta harus mendapatkan perhatian yang penuh oleh kita. Sebab, karena waktu seseorang bisa memperoleh surga dan karena waktu jugalah seseorang memperoleh neraka.