oleh Sekar Andini S ⎛⓿⎞⏝⎛⓿⎞ pada 11 Oktober 2010 jam 13:43
SEKAR : TUHAN, hari ini aku kenalan sama orang.Namanya Ikhwan… orangnya baiiiiiik sekali. Kira-kira, besok aku ketemu lagi ga ya sama dia?
Tuhan hanya diam.
SEKAR : YAA RABB, hari ini aku ngobrol sama Ikhwan. Ternyata dia ramaaaaah banget. Orangnya dewasa lagi… kira-kira, sekarang dia lagi ngapain ya?
Tuhan hanya mendengarkan.
SEKAR : YA ALLAH, hari ini aku ketemu dan ngobrol lagi sama dia. Rasanya senaaaaang sekali. Dia bilang aku baik… dia bilang… dia bilang… duuuh, kenapa sih aku ga bisa berhenti mikirin dia?
SEKAR : Ya Tuhan, dia bilang dia sayang aku. Rasanya aku jatuh cintaaa!
SEKAR : Tuhanku, udah seminggu ini dia ga ngasih kabar. Kenapa ya? Dia udah lupa ya?
SEKAR : Tuhanku, udah sebulan… tapi tetep ga ada kabar. Smsku ga pernah dibales. Surat dariku ga pernah dijawab. Ternyata benar dia udah ga peduli. Ternyata benar dia cuma pura-pura sayang. Aku sedih ya Tuhan… ternyata aku bodoh sekali. Ternyata… ternyata…
Akhirnya…
Tuhan pun bicara…
Sekar, sebelum tangismu memecah dunia
Sudah kupilihkan untukmu pendamping setia…
Yang kan menjagamu sepanjang waktu
Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku
Maka mengapa engkau rela masuk
Ke dalam labirin cinta yang semu… dan
Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak kau tahu…
Sekar..., saat kau merasa bahagia
Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula
Aku tengah menangis sejadi-jadinya
Tak tahukah engkau betapa KU tercabik-cabik,
saat pikiranmu mengawang bersamanya?
Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat
Dari urat lehermu sendiri…
Maka mengapa kau tak peduli?
Sekar, saat kau merasa pijakanmu runtuh
Ketika ia pergi, mengapa kau tak melihat
Bahwa AKU selalu menemani?
Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta
Pertanyaan kenapa ia tak kembali…
Sekar yang KUkasihi dan KUsayangi seperti hamba-hambaKU yang lain,
kuberi engkau Orang tua, saudara, dan sahabat
Untuk bisa kau jaga…
Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta
Untuk membantumu menghapus lara… tapi mengapa kau
Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?
Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintaimu…
Memikirkan mereka yang sayangnya
tak pernah luruh oleh waktu…
Namun Cintaku, jika hati dan seluruh ragamu
Ingin kembali ke cahyaKU…
Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu
Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya…
dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia…
Karena apa pun keadaanmu,
Kasih sayangKU tak kan pernah pudar
KepedulianKU tak kan pernah mati
RahmatKU tak kan pernah surut
Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya…
Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya…
Ketahuilah, Cinta_KU… kasih_KUu kan selalu ada
Sampai perjalananmu nanti menuju surga.
Tuhan hanya diam.
SEKAR : YAA RABB, hari ini aku ngobrol sama Ikhwan. Ternyata dia ramaaaaah banget. Orangnya dewasa lagi… kira-kira, sekarang dia lagi ngapain ya?
Tuhan hanya mendengarkan.
SEKAR : YA ALLAH, hari ini aku ketemu dan ngobrol lagi sama dia. Rasanya senaaaaang sekali. Dia bilang aku baik… dia bilang… dia bilang… duuuh, kenapa sih aku ga bisa berhenti mikirin dia?
SEKAR : Ya Tuhan, dia bilang dia sayang aku. Rasanya aku jatuh cintaaa!
SEKAR : Tuhanku, udah seminggu ini dia ga ngasih kabar. Kenapa ya? Dia udah lupa ya?
SEKAR : Tuhanku, udah sebulan… tapi tetep ga ada kabar. Smsku ga pernah dibales. Surat dariku ga pernah dijawab. Ternyata benar dia udah ga peduli. Ternyata benar dia cuma pura-pura sayang. Aku sedih ya Tuhan… ternyata aku bodoh sekali. Ternyata… ternyata…
Akhirnya…
Tuhan pun bicara…
Sekar, sebelum tangismu memecah dunia
Sudah kupilihkan untukmu pendamping setia…
Yang kan menjagamu sepanjang waktu
Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku
Maka mengapa engkau rela masuk
Ke dalam labirin cinta yang semu… dan
Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak kau tahu…
Sekar..., saat kau merasa bahagia
Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula
Aku tengah menangis sejadi-jadinya
Tak tahukah engkau betapa KU tercabik-cabik,
saat pikiranmu mengawang bersamanya?
Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat
Dari urat lehermu sendiri…
Maka mengapa kau tak peduli?
Sekar, saat kau merasa pijakanmu runtuh
Ketika ia pergi, mengapa kau tak melihat
Bahwa AKU selalu menemani?
Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta
Pertanyaan kenapa ia tak kembali…
Sekar yang KUkasihi dan KUsayangi seperti hamba-hambaKU yang lain,
kuberi engkau Orang tua, saudara, dan sahabat
Untuk bisa kau jaga…
Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta
Untuk membantumu menghapus lara… tapi mengapa kau
Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?
Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintaimu…
Memikirkan mereka yang sayangnya
tak pernah luruh oleh waktu…
Namun Cintaku, jika hati dan seluruh ragamu
Ingin kembali ke cahyaKU…
Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu
Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya…
dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia…
Karena apa pun keadaanmu,
Kasih sayangKU tak kan pernah pudar
KepedulianKU tak kan pernah mati
RahmatKU tak kan pernah surut
Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya…
Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya…
Ketahuilah, Cinta_KU… kasih_KUu kan selalu ada
Sampai perjalananmu nanti menuju surga.